MANAJEMEN PRODUKSI FILM
Mengacu pada profesi yang pada keseluruhan proses produksi, berikut
beberapa penjelasan tentang proses produksi dalam manajemen produksi
film.
1. Pra produksi dan Development
Pra produksi adalah
sebuah tahap persiapan sebelum kegiatan syuting dimulai. Proses ini
sangat menentukan kelancaran kegiatan syuting nantinya. Oleh karena itu
proses ini harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Ada beberapa
pekerjaan pada pra produksi ini, diantaranya yaitu:
a. Pemilihan Style
Pemilihan
style film yang akan dibuat harus sesuai dengan kemampuan skill yang
kita miliki. Juga harus disesuaikan dengan budget yang tersedia. Apabila
tidak, maka hasil dari film yang kita buat tidak akan maksimal, bahkan
mungkin gagal total. Adapun beberapa style yang sering kita lihat yaitu :
1) Full animasi ( mengandalkan skill dibidang animasi )
2) Full Cinematografi ( mengandalkan skill dibidang sinematografi )
3) Gabungan antara keduanya.
b. Pemilihan Tema dan Ide Cerita
Tema
merupakan garis besar visual yang akan kita buat. Pemilihan tema
dilakukan secara brain storming. Misalnya temanya adalah alam, ghotic,
humor, dan lain-lain. Setelah mendapatkan tema, kemudian kita buat
detail dalam bentuk synopsis. Banyak melihat pada referensi adalah hal
yang sangat baik. Bagi sebagian kita, referensi kadang membuat kita
ingin membuat sesuatu diluar jangkauan ketrampilan kita. Hal ini kadang
membuat kualitasnya tanggung atau jelek sama sekali. Pemilihan ide dan
referensi ini sesuai dengan keterampilan kita agar tantangannya tetap
ada. Jangan terlalu terjebak dengan aturan-aturan dalam pembuatan cerita
film. Menurut pengalaman, hal ini dapat membuat sebuah film cerita
tidak sama dengan aturan sebuah video lainnya.
Dalam pencarian sebuah ide untuk synopsis, harus memperhitungkan hal penting ini :
1. Penyesuaian budget
2. Feel
3. Skill
4. Lihat referensi
5. dan peralatan yang ada
Setelah
synopsis jadi, selanjutnya dibuatlah script, story board, director
script. Menurut pengalaman story board, meskipun cukup sulit dibuat
namun cukup berguna, hanya saja jangan sampai terjebak dalam proses ini,
karena kadang pembuatannya terlalu memakan waktu dan kurang akurat
dengan kondisi saat syuting.
Director script cukup penting dibuat
untuk kemudahan bagi sutradara pada pelaksanaan syuting. Director script
juga sangat membantu dalam efesiensi waktu dan juga akurasi dalam
memvisualisasikan script. Adapun format lain dalam penyususnan desain
pra produksi ini yaitu :
a. Ide dan tema cerita
b. Sinopsis
c. Outline
d. Skenario
e. Analisa scenario :
1. Analisa pesan
2. Analisa karakter
3. Analisa setting
4. Analisa property
5. Analisa wardrobe
f. Breakdown & Sub breakdown
g. Hunting Plan
h. Hunting
i. Hunting report ( pemain, property, wardrobe, lokasi, transportasi, logistic, akomodasi )
j. Direcror shot
k. Floor plan
l. Storyboard
m. Desain proses & jadwal
n. Desain budget
o. Konsep penyutradaraan, art, kamera, sound, editing
p. Estimasi budget art dan kamera termasuk kedalam desain budget
q. List property dan wardrobe yang termasuk kedalam hunting report
r. Crew list
c. Persiapan Produksi
Setelah proses diatas berjalan dan selesai, proses selanjutnya adalah sebagai berikut :
Pembentukan tim kerja
Pemilihan talent dan ekstras (dengan audisi)
Penyediaan art properties, costum dll
Pencarian lokasi dan perijinan
Penyediaan peralatan syuting
Proses-proses
tersebut diatas sangat penting demi kelancaran syuting. Apabila salah
satu proses terabaikan, maka kegiatan syuting akan terganggu. Meskipun
kita bekerja dengan budget yang rendah namun proses diatas harus tetap
dijalankan. Penghematan biaya biasa dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain dengan meminimalkan jumlah kru ( tetap ada batasan maksimal
). Atau dengan menggunakan fasilitas gratis.
2. Produksi
Tahapan
ini dimana hampir seluruh team work mulai bekerja. Seorang sutradara,
produser atau line produser sangat dituntut kehandalannya untuk
mengatasi kru dalam tiap tahap ini. Beberapa faktor penting yang perlu
diperhatikan adalah :
a. Manajemen Lapangan
Manajemen lapangan mencakup beberapa hal, yaitu:
• Manajemen lokasi ( perijinan, keamanan, keselamatan )
• Talent koordinasi ( koordinasi kostum, make up dll )
• Manajemen waktu ( koordinasi konsumsi, kecepatan kerja, penyediaan alat )
• Crew koordinasi ( koordinasi para kru )
Attitude
dalm bekerja merupakan hal yang sangat penting. Kesabaran, pengertian
dan kerjasama merupakan attitude yang diperlukan untuk mencapai sukses.
Berdoa sebelum bekerja dan briefing sebelum memulai merupakan hal yang
baik untuk menyatukan semangat, visi dan attitude yang diinginkan.
Jangan pernah kehilangan control emosi pada saat syuting. Apalagi semua
bekerja dengan keterbatasan waktu.
b. Kegiatan Shooting
Tahap
ini adalah tahap dimana kepiawaian sutradara, DOP, dan kru sangat
menentukan. Kualitas gambar adalah selalu ingin kita capai. Oleh karena
itu penguasaan kamera dan ligthing sangatlah penting. Untuk mencapai
hasil maksimal dengan alat yang kita gunakan, ada beberapa hal yang
harus kita ketahui.
1. Shooting outdoor
Shooting outdoor biasa
menekan budget, namun harus berhati-hati melakukannya karena sangat
bergantung dari keadaan cuaca saat syuting dilakukan. Beberapa yang
harus dipersiapkan saat syuting outdoor adalah :
cahaya matahari ( hard, soft )
reflector ( silver, gold )
hujan buatan
camera setting ( irish, speed, white balance, focus)
crowd control ( working with ekstras )
2. Shooting indoor
Shooting indoor lebih cepat terkontrol daripada shooting outdoor, namun dibutuhkan peralatan yang cukup lengkap. Antara lain :
penggunaan lighting sederhana
penggunaan filter
make up
pemilihan back ground
monitor
3. Visual efek
Beberapa trik mudah untuk dilakukan untuk membuat video kelihatan lebih menarik antara lain dengan :
reserve motion
fast motion ( normal lipsync )
slow motion (normal lipsync )
crhoma key ( blue screen )
Beberapa hal lain pada saat produksi yang juga perlu untuk diperhatikan yaitu :
• makan/ logistik
• sewa peralatan
• film
• transportasi
• akomodasi
• telekomunikasi
• dokumentasi
• medis
3. Pasca Produksi
Tahap
ini adalah tahap penyelesaian akhir dari semua kegiatan shooting yang
sudah dilaksanakan sebelumnya. Kesalahan pada waktu shooting sebagian
mungkin diselesaikan pada tahap ini.
a) Editing
Kerjasama
sutradara dan editor adalah diperlukan. Editing sebuah film membutuhkan
rasa, oleh karena itu diperlukan pemahaman emosi yang akan diedit.
Pemahaman tentang software yang digunakan juga sangat membantu
maksimalnya hasil editing. Beberapa yang dilakukan antara lain :
o capturing ( optimalisasi )
o format file
o feel
o colouring
o fades and cuts
o kualitas gambar ( film look )
b) Pemilihan format akhir
Format akhir dari film harus sesuai dengan yang telah disepakati bersama saat pra produksi.
Beberapa yang menjadi acuan kerja, serta masuk dalam anggaran kerja pasca produksi adalah :
1. Lab/ ruang editing
2. Editor
3. Mixer
4. Sound, director, enginer
5. Telecine
6. Konsumsi
7. Transportasi
8. Telekomunikasi
9. Mastering
10. poster
4. Bedah Film ( The Making Of )
Adalah pembahasan tentang pembuatan film selama pra hingga pasca.
materi dikalt dasar kine klub umm #9
PELAKU SINEMATOGRAFI
Berikut beberapa penjelasan tentang profesi sinematografi yang ada pada proses pembuatan film :
Produser
Adalah
orang yang paling bertanggung jawab atas kelahiran sebuah film. Seorang
sosok produser adalah sosok sentral yang menjalankan sebuah produksi
film. Tidak dengan uang tapi dengan visi. Sebab dengan modal visilah dia
bisa memutuskan apakah cerita itu bisa dikembangkan menjadi film layer
lebar, kemampuan yang harus dimiliki yaitu : mengelola keuangan, mencari
dana, berbicara dengan calon investor, menyatukan sejumlah orang untuk
terjadinya sejumlah film. Para produser adalah orang yang bekerja lebih
awal hingga paling akhir dari produksi film. Artinya seorang produser
harus memiliki kemampuan yang sangat kompleks dari semua bagian yang ada
di bawahnya untuk menjadikan dia mampu mengelola sebuah film.
Manajer Produksi
Kerja
manajer produksi bak coordinator harian yang mengatur kerja dan
memaksimalkan potensi yang ada di seluruh departemen yang ada. Dalam
produksi sebuah film. Ialah yang bertanggung jawab dalam operasi
produksi mulai tahap pra produksi sampai produksi usai. Tiap hari ia
membuat ceklist mendaftar apa yang sudah dan yang belum dikerjakan,
sambil mengantisipasi masalah yang mungkin timbul dan menyiapkan
alternative pemecahannya.
Sutradara
Profesi inipun kerap kali
menjadi cita-cita banyak orang. Ketajaman visi sangat diperlukan supaya
dapat menghidupkan cerita untuk bisa dinikmati di layar lebar. Dia yang
harus mengontrol aspek dramatis dan artistik selama proses produksi
berlangsung. Ia juga harus mengarahkan seluruh kru dan artis untuk bisa
mewujudkan film. Sutradara adalah story teller lewat medium film jauh
lebih penting dari pada kepahaman tentang film sendiri. Kemampuan
memimpin, komunikasi, visi, sikap, dan pemahaman soal hidup sangat juga
diperlukan.
Asisiten sutradara I
Ditahap pra produksi,
diperlukan seorang untuk membantu sutradara untuk menterjemahkan hasil
direktor treatment kedalam script breakdown dan shooting schedule. Orang
ini diberi predikat asissten sutradara I, orang inilah yang
mendiskusikan segala keperluan shooting dan manajer produksi.
Penulis skenario
Penilis
skenario harus bisa mengatakan sesuatu dengan jelas. Memahami maksud
dari cerita. Memahami maksud cerita (berperan sama seperti arsirek untuk
membangun cerita ), menulis skenario adalah pekerjaan kolaboratif yang
dilakukan si penulis dengan orang yang punya visi yang sama, dalam hal
ini sutradara dan produser.
Produser pelaksana
Menjadi
produser pelaksana diperlukan kemampuan manajerial, kemampuan mengelola
anggaran. Kepemimpin, dan komunikasi. Tugasnya adalah memotivasi dan
visi buat terjadinya film, bekerja selama proses produksi berlangsung.
Tugas utamanya adalah memaksimalkan hasil produksi dalam bentuk film.
Penata kamera/ fotografi ( DOP )
Menguasai
cerita, paham alat, tahu bagaimana menceritakan sesuatu, bisa
menentukan penggambaran cerita itu. Menguasai teknik pencahayaan.
Menguasai kemampuan manajerial maupun membuat jaringan komunikasi serta
mempunyai hubungan yang baik dengan sutradara.
Kameramen
Adalah
seorang yang menoprasikan kamera. Seorang kamera person wajib
mengetahui seluk beluk kamera sehingga dapat menuangkan visual sesuai
yang diinginkan sutradara.
Desain produksi
Diperlukan sebagai
asissten sutradara menentukan suasana dan warana yang tampil dalam film.
Desain produksi menterjemahkan keinginan kreatif sutradara dan
merancangnya. Untuk itu diperlukan pengetahuan yang luas, kreatif dan
teknis agar seseorang desian produksi mampu menuangkan keinginan
sutradara menjadi rancangan yang mudah dimengerti tiap kepala
departement.
Penata kostum dan penata rias
Bisa ditekuni oleh
pria atau wanita. Berhubungan dengan kamera, jadi harus mendiskusikan
kesemuanya dengan penata gambar. Memahami karakter dari tokoh. Bertugas
membantu sutradara menghidupkan karakter, bukan hanya mendadani pemain.
Bekerja secara tim, punya sistem kerja, kemempuankomunikasi, bekerja
keras dan tidak mudah panik.
Lighting
Sesorang yang bertugas
menjadi lighting mempunyai peranan yang cukup besar, karena kualitas
gambar dari sebuah shot akan semakin baik jika cahaya yang digunakan
tertata dengan baik.
Penyunting gambar/ editor
Syarat menjadi
editor adalah kesabaran. Mempunyai kemampuan bercerita, musik, rapi dan
rajin mencatat. Ini jauh lebih penting dari pada kemampuan menggunakan
komputer. Mampu berkomunikasi dengan sutradara. Keputusan pada ruang
editing didasarkan pada kebutuhan cerita dan pertimbangan kebutuhan
penonton.
Penata suara dan penata musik
Di Indonesia unsur
audio belum menjadi prioritas. Padahal film bukan hanya membutuhkan
gambar, itulah mengapa namanya film se3bagai media audio visual. Profesi
inin adalah pekerjaan seni namun membutuhkan kemampuan engineering.
Profesi ini sesuai dengan orang yang gemar pada teknologi. Dalam
mengerjakan film sesuai dengan script. Dalam memasukkan atau
menghilangkan noise bisa menggunakan musik library, bisa juga dengan
browsing, dengan syarat mencantumkan pada credit title.
Talent
Mereka
adalah figure yang ada kebutuhan dengan skenario dan syuting. Kebituhan
mereka pada penyelenggara festival adalha mereka bisa melihat kualitas
performa mereka saat di layar serta mampu untuk membandingkan kualitas
mereka dengan film lainnya. Selain itu juga sebagai sarana belajar
mereka untuk mengenal beragam karakter di film. Serta berkesempatan
untuk bertemu dengan para pekerja film lainnya untuk mengembangkan
jaringan.
Publisis
Publikasi membutuhkan strategi komunikasi,
sementara promosi lebih pada kegiatan pasang iklan di media
sebanyak-banyaknya. Publikasi memungkinkan calon penonton untuk
terinformasi soal film yang akan dia tonton. Dalam arti dia akan tahu
lebih dari sekedar judul film itu apa. Dengan stratergi publikasi yang
baik bisa juga menjadi penyelamat film yang mungkin jelek.
Penyelenggara festival
Festival
lahir karena penonton membutuhkan forum diskusi, apresiasi, tawaran
sudut pandang yang bebeda dan juga tontonan alternatif. Sebetulnya
tawaran inilah yang membuat festival menjadi penting. Menguasai strategi
menguasai penontonnya. Banyak festival tak lain adalah untuk tempat
berinteraksi dan belajar. Banyaknya ajang ini juga sebagai tempat untuk
memperluas jaringan akan pelaku film lainnya.
Beberapa macam
pelaku dalam film bukan berarti hanya beberapa itu saja yang ada.
Melainkan bisa sangat beragam dan banyak. Itu tergantung dari tingkat
kebutuhan serta kesulitan pembuatan film tersebut.
sumber :
http://dunia-sinematografi.blogspot.com/2009/06/manajemen-produksi-film-mengacu-pada_8831.html