Sejarah Periklanan
Mungkin kita tidak menyadari, bahwa ternyata iklan
sebenarnya merupakan praktek penyampaian pesan yang sudah lama
dilakukan manusia. Bahkan sejak zaman Neolitikum (kira-kira 5000 tahun
Sebelum Masehi), orang sudah melakukan apa yang sekarang sebut dengan
beriklan. Mengapa? Jawabnya cukup sederhana. Sebagaimana telah
disebutkan, iklan pada prinsipnya adalah sebuah upaya penyampaian pesan
dari komunikator kepada komunikan, maka aktivitas tersebut, sama dengan
kegiatan komunikasi. Jadi secara prinsip, aktivitas iklan adalah
aktivitas komunikasi.[11]
1. Periklanan Klasik
Pada masa ini iklan memiliki bentuk yang sangat
sederhana karena lahirnya secara alamiah, sebagian terjalin dalam bentuk
sehari-hari di tengah masyarakat yang masih berada pada era yang jauh
tertinggal dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi. Ditambah lagi
bahasa yang mereka miliki ikut menentukan baik model ataupun metode
hingga media beriklan pada waktu itu.
1.1. Awal munculnya Iklan
Menurut Jack Angel (1980), bentuk iklan yang paling awal adalah
disampaikan melalui komunikasi lisan. Yaitu penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikannya dalam bentuk personal yang dilakukan
secara tatap muka melalui mulut ke mulut (word of mouth). Praktek
semacam ini oleh para ahli sejarah periklanan disebut sebagai bentuk
mentransfer pesan. Apakah dalam penyampaian ide tersebut menggunakan
media atau tidak, tidak banyak dipersoalkan. Bentuk kegiatan iklan
semacam ini terjadi khususnya ketika zaman Batu Muda, yang terjadi
kurang lebih 5000 tahun sebelum masehi. Pada saat itu, manusia saling
menukar barang yang mereka miliki dengan saling berkomunikasi melalui
komunikasi lisan. Anda jangan membayangkan bahasa yang digunakan dalam
menyampaikan pesan tersebut seperti bahasa yang kita gunakan sekarang.[12]
Pada saat itu, bahasa yang disampaikan masih sangat sederhana dan
cenderung sangat tidak terstruktur dengan baik dan efektif. Bahkan
karena belum banyak terjadi kesepakatan dalam melambangkan sebuah konsep
dan ide dalam sebentuk kata-kata, pesan akhirnya banyak disampaikan
dengan bantuan bentuk komunikasi non verbal visual melalui gerak tubuh (gestural).
Pesan yang disampaikan sangat sederhana. Visualisasi pesan menjadi ikut
berperan dan sangat dibutuhkan. Artinya masyarakat lebih mudah
menyampaikan pesan bilamana benda yang dipercakapkan ada di depan mata.
Sebaliknya, bilamana obyek yang diperbincangkan tidak dilihat secara
bersama, maka kesulitan komunikasi akan terjadi. Dengan demikian, iklan
yang mereka lakukan umumnya membutuhkan kehadiran barang.[13]
Para arkeolog meyakini, advertising sudah ada sejak zaman dulu. Advertising dilakukan dalam berbagai bentuk mempublikasikan berbagai peristiwa (event) dan tawaran (offers).
Metode iklan pertama yang dilakukan oleh manusia sangat sederhana.
Pemilik barang yang ingin menjual barangnya akan berteriak di gerbang
kota menawarkan barangnya pada pengunjung yang masuk ke kota tersebut.
Iklan sudah dikenal manusia dalam bentuk pesan berantai (word of mouth)
yang bentuknya pengumuman-pengumuman. Pesan berantai itu disampaikan
dari mulut ke mulut untuk membantu kelancaran proses jual-beli.[14]
Dalam ribuan tahun-tahun awal orang beriklan untuk mempromosikan dua
hal, tempat dan jasa. Pesan iklan dalam bentuk tertulis mulai ditemukan
pada masa Babylonia 3000 SM berupa kepingan tanah liat (clay tablet) bertuliskan prasasti tentang pedagang salep, penulis dan pembuat sepatu.[15]
Peninggalan Mesir dan Yunani Kuno berupa pengumuman-pengumuman di
dinding dan naskah di daun papirus, memberikan pengumuman tentang
datangnya kapal pembawa anggur, rempah-rempah, logam barang-barang
dagangan baru, acara-acara (pertarungan gladiator) yang bakal digelar,
budak yang lari dari tuannya. Orang-orang Roma mengecat dinding untuk
mengumumkan perkelahian gladiator. Iklan pada zaman ini hanya berupa
surat edaran. Karena masih banyak yang buta huruf, pengumuman-pengumuman
itu dibacakan oleh tukang teriak kota (town crier) yang biasa didampingi pemain musik.[16]
Pada masa Yunani Kuno, praktek periklanan lisan masih banyak dilakukan oleh para penjaja barang (salesman)
yang berteriak keliling kota. Menurut Jack Angel (1980), praktek
periklanan semacam ini mendapat tempat karena kebanyakan masyarakat
(sekalipun kelas atas), banyak yang tidak mampu baca tulis. Mereka akan
lebih mengerti simbol-simbol visual bukan tertulis dan komunikasi
verbal.[17]
Di kota Athena misalnya, para penjaja tersebut menawarkan produk kosmetik merek Aesclyptos yang
saat itu sangat terkenal. Dalam menawarkan kosmetiknya, para penjual
mengkomunikasikannya melalui nyanyian semacam puisi. Bentuk nyanyian itu
mereka gunakan untuk lebih memikat calon konsumen. Salah satu contoh
dari syair puisi yang disampaikan tersebut sebagaimana dituliskan oleh
Dunn (Dunn & Barban, 1978);
sumber : https://plagiatnever.wordpress.com/2013/10/03/sejarah-perkembangan-periklanan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar