Selasa, 27 Januari 2015

sejarah periklanan

Sejarah Periklanan
            Mungkin kita tidak menyadari, bahwa ternyata iklan sebenarnya merupakan praktek penyampaian pesan yang sudah lama dilakukan manusia. Bahkan sejak zaman Neolitikum (kira-kira 5000 tahun Sebelum Masehi), orang sudah melakukan apa yang sekarang sebut dengan beriklan. Mengapa? Jawabnya cukup sederhana. Sebagaimana telah disebutkan, iklan pada prinsipnya adalah sebuah upaya penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan, maka aktivitas tersebut, sama dengan kegiatan komunikasi. Jadi secara prinsip, aktivitas iklan adalah aktivitas komunikasi.[11]

1. Periklanan Klasik
            Pada masa ini iklan memiliki bentuk yang sangat sederhana karena lahirnya secara alamiah, sebagian terjalin dalam bentuk sehari-hari di tengah masyarakat yang masih berada pada era yang jauh tertinggal dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi. Ditambah lagi bahasa yang mereka miliki ikut menentukan baik model ataupun metode hingga media beriklan pada waktu itu.
1.1. Awal munculnya Iklan
Menurut Jack Angel (1980), bentuk iklan yang paling awal adalah disampaikan melalui komunikasi lisan. Yaitu penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikannya dalam bentuk personal yang dilakukan secara tatap muka melalui mulut ke mulut (word of mouth). Praktek semacam ini oleh para ahli sejarah periklanan disebut sebagai bentuk mentransfer pesan. Apakah dalam penyampaian ide tersebut menggunakan media atau tidak, tidak banyak dipersoalkan. Bentuk kegiatan iklan semacam ini terjadi khususnya ketika zaman Batu Muda, yang terjadi kurang lebih 5000 tahun sebelum masehi. Pada saat itu, manusia saling menukar barang yang mereka miliki dengan saling berkomunikasi melalui komunikasi lisan. Anda jangan membayangkan bahasa yang digunakan dalam menyampaikan pesan tersebut seperti bahasa yang kita gunakan sekarang.[12]
Pada saat itu, bahasa yang disampaikan masih sangat sederhana dan cenderung sangat tidak terstruktur dengan baik dan efektif. Bahkan karena belum banyak terjadi kesepakatan dalam melambangkan sebuah konsep dan ide dalam sebentuk kata-kata, pesan akhirnya banyak disampaikan dengan bantuan bentuk komunikasi non verbal visual melalui gerak tubuh (gestural). Pesan yang disampaikan sangat sederhana. Visualisasi pesan menjadi ikut berperan dan sangat dibutuhkan. Artinya masyarakat lebih mudah menyampaikan pesan bilamana benda yang dipercakapkan ada di depan mata. Sebaliknya, bilamana obyek yang diperbincangkan tidak dilihat secara bersama, maka kesulitan komunikasi akan terjadi. Dengan demikian, iklan yang mereka lakukan umumnya membutuhkan kehadiran barang.[13]
Para arkeolog meyakini, advertising sudah ada sejak zaman dulu. Advertising dilakukan dalam berbagai bentuk mempublikasikan berbagai peristiwa (event) dan tawaran (offers). Metode iklan pertama yang dilakukan oleh manusia sangat sederhana. Pemilik barang yang ingin menjual barangnya akan berteriak di gerbang kota menawarkan barangnya pada pengunjung yang masuk ke kota tersebut. Iklan sudah dikenal manusia dalam bentuk pesan berantai (word of mouth) yang bentuknya pengumuman-pengumuman. Pesan berantai itu disampaikan dari mulut ke mulut untuk membantu kelancaran proses jual-beli.[14]
Dalam ribuan tahun-tahun awal orang beriklan untuk mempromosikan dua hal, tempat dan jasa. Pesan iklan dalam bentuk tertulis mulai ditemukan pada masa Babylonia 3000 SM berupa kepingan tanah liat (clay tablet) bertuliskan prasasti tentang pedagang salep, penulis dan pembuat sepatu.[15]
Peninggalan Mesir dan Yunani Kuno berupa pengumuman-pengumuman di dinding dan naskah di daun papirus, memberikan pengumuman tentang datangnya kapal pembawa anggur, rempah-rempah, logam barang-barang dagangan baru, acara-acara (pertarungan gladiator) yang bakal digelar, budak yang lari dari tuannya. Orang-orang Roma mengecat dinding untuk mengumumkan perkelahian gladiator. Iklan pada zaman ini hanya berupa surat edaran. Karena masih banyak yang buta huruf, pengumuman-pengumuman itu dibacakan oleh tukang teriak kota (town crier) yang biasa didampingi pemain musik.[16]
Pada masa Yunani Kuno, praktek periklanan lisan masih banyak dilakukan oleh para penjaja barang (salesman) yang berteriak keliling kota. Menurut Jack Angel (1980), praktek periklanan semacam ini mendapat tempat karena kebanyakan masyarakat (sekalipun kelas atas), banyak yang tidak mampu baca tulis. Mereka akan lebih mengerti simbol-simbol visual bukan tertulis dan komunikasi verbal.[17]
Di kota Athena misalnya, para penjaja tersebut menawarkan produk kosmetik merek Aesclyptos yang saat itu sangat terkenal. Dalam menawarkan kosmetiknya, para penjual mengkomunikasikannya melalui nyanyian semacam puisi. Bentuk nyanyian itu mereka gunakan untuk lebih memikat calon konsumen. Salah satu contoh dari syair puisi yang disampaikan tersebut sebagaimana dituliskan oleh Dunn (Dunn & Barban, 1978);
sumber : https://plagiatnever.wordpress.com/2013/10/03/sejarah-perkembangan-periklanan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar