Kamis, 08 Januari 2015

pengertian dan dunia broadcasting

Dunia Broadcasting

Teknologi komunikasi dan informasi telah membawa dampak terhadap dunia penyiaran, termasuk penyiaran di Indonesia saat ini. Penyiaran menyalurkan informasi, perannya semakin strategis, terutama dalam mengembangkan kehidupan demokratis dalampenyaluran aspirasi masyarakat. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat. Selain menjadi sumber informasi, industri penyiaran pun menawarkan beragam sajian hiburan yang menarik. Bahkan industri penyiaran saat ini telah dijadikan kiblat trend dan menjadi bagian dari lifestyle.Perkembangan yang luar biasa dari dunia penyiaran, baik radio maupun televisi, telah memberikan banyak peluang menarik bagi para pelaku yang terlibat di dalamnya. Sehingga tidak heran bila banyak orang yang tertarik untuk berkarier di dunia broadcast ini. Siapapun bisa menjadi Broadcaster. Asalkan ada kemauan yang kuat untuk terus menerus meningkatkan kemampuan diri serta menimba ilmu dari mana saja dan dari siapa saja.
Berikut istilah-istilah yang ada di dalamDunia Broadcast :
  • Akting :Sebuah proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan karakter pribadi dari seseorang yang diperankan.
  • Audio Visual :Sebutan bagi perangkat yang menggunakkan unsur suara dan gambar.
  • Art Director : Sebutan bagi pengarah seni artistik dari sebuah produksi.
  • Asisten Produser : Seseorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya.
  • Audio Mixing : Proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara.
  • Angle : Sudut pengambilan gambar.
  • Animator : Sebutan bagi seseorang yang beprofesi sebagai pembuat animasi.
  • Audio Effect : Efek suara.
  • Ambience : Suara natural dari objek gambar.
  • Broadcaster : Sebutan bagi seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran.
  • Background : Latar belakang.
  • Blocking : Penempatan objek yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
  • Bridging scene : Adegan perantara diantara adegan – adegan lainnya.
  • Back Light : Penempatan lampu dasar dari sudut belakang objek.
  • Breakdown Shoot : Penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara.
  • Bumper In : Penanda bahwa program acara TV dimulai kembali setelah iklan komersial.
  • Bumper Out : Penanda bahwa program acara TV akan berhenti sejenak karena iklan komersial.
  • Credit Title : Urutan nama tim produksi dan pendukung acara.
  • Chroma Key : Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara gambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalam prosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuai kebutuhan foreground dan background.
  • Cutting on Beat : Teknik pemotongan gambar berdasar tempo.
  • Clip Hanger : Sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingin tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena ada jeda iklan komersial.
  • Cut : Pemotongan gambar.
  • Cutting : Proses pemotongan gambar.
  • Camera Blocking : Penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
  • Clear – Com : Sebutan bagi penggunaan head-set audio yang dihubungkan dengan ruang master control.
  • Channel : Saluran.
  • Crazy Shot : Gambar yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan.
  • Compotition : Komposisi.
  • Continuity : Kesinambungan.
  • Cross Blocking : Penempatan posisi objek secara silang sesuai dengan kebutuhan gambar.
  • Crane : Katrol khusus untuk kamera dan penata kamera yang dapat bergerak keatas dan kebawah.
  • Clip On : Mikrofon khusus yang dipasang pada objek tanpa terlihat.
  • Casting : Proses pemilihan pemain lakon sesuai dengan karakter dan peran yang akan diberikan.
  • Close Up : Pengambilan gambar dari jarak dekat.
  • Desain Compugrafis : Rancangan grafis yang digambar melalui tekhnologi komputer.
  • Durasi : Waktu yang diberikan atau dijalankan.
  • Dimmer : Digunakan untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya.
  • Disc Jokey : Sebutan bagi pembawa acara musik yang menayangkan video Klip.
  • Dissolve : Tekhnik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi kamera.
  • Depth of Field : Area dimana seluruh objek yang diterima oleh lensa dan kamera muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh jarak antara objek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop.
  • Dialogue : Percakapan yang muncul dalam adegan.
  • Dramatic Emotion : Emosi gambar secara dramatis.
  • Editing : Proses pemotongan gambar.
  • Ending Title : Urutan nama yang dicantumkan pada akhir movie.
  • Engineering : Sebutan bagi pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah teknis penyiaran.
  • Establish Shot : Gambar yang natural dan wajar.
  • Extreme Close Up : Pengambilan gambar dari jarak sangat dekat.
  • Focus : Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati objek aslinya.
  • Final Editing : Proses pemotongan gambar secara menyeluruh.
  • Floor Director : Seseorang yang bertanggung jawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara, dari master kontrol ke studio produksi.
  • Filter Camera : Filter yang digunakan untuk kamera.
  • Footage : Gambar – gambar yang tersedia dan dapat digunakan.
  • Hunting Location : Proses pencarian dan penggunaan lokasi terbaik untuk syuting.
  • Headset : Digunakan untuk dapat mendengarkan suara sutradara.
  • Hand held : Tekhnik penggunaan kamera dengan tangan tanpa tripod.
  • Image : Simbol yang sesuai objek.
  • Jumping Shot : Proses pengambilan gambar secara tidak berurutan.
  • Jimmy Jib : Katrol kamera otomatis yang digerakkan dengan remote.
  • Job Description : Deskripsi tentang jenis pekerjaan.
  • Jeda Komersial : Saat penayangan iklan komersial diantara acara televisi.
  • Job Title : Penamaan jabatan pada pekerjaan.
  • Konservatif : Serba teratur, tertib, dan apa adanya.
  • Kreator : Sebutan bagi seseorang yang menciptakan karya kreatif.
  • Lighting : Penataan cahaya.
  • Lighting Effect : Efek dari penataan cahaya.
  • Lensa Wide : Digunakan untuk memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
  • Lensa Super Wide : Digunakan untuk sangat memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
  • Long Shot : Gambar yang direkam dari jarak yang jauh. Biasanya digunakan dengan cara pengambilan gambar dari sudut panjang dan lebar.
  • Master Control : Perangkat teknis utama penyiaran untuk mengontrol proses distribusi audio dan video dari berbagai input pada produksi untuk siaran live show maupun recorded.
  • Magazine Show : Rancangan acara dengan format majalah.
  • Main Object : Target pada objek utama.
  • Medium Close Up : Pengambilan gambar dari jarak cukup dekat.
  • Medium Shot : Gambar yang diambil dari jarak sedang.
  • Medium Long Shot : Pengambilan gambar dari jarak yang panjang dan jauh.
  • Monitor : Digunakan untuk memantau gambar.
  • Master Video : Video utama berisikan rekaman acara televisi yang siap untuk ditayangkan maupun disimpan.https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4923191497651717115#editor/target=post;postID=522622976109574369;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=0;src=link
  • Multi Camera : Sistem dari tata produksi audio visual yang syuting secara bersamaan dengan menggunakan sejumlah kamera.
  • Middle Close Up : Pengambilan gambar dari jarak sedang.
  • Master Shot : Gambar pilihan utama dari sebuah adegan yang kemudian dijadikan referensi atau 
  • rujukan saat melakukan editing
    sumber : broadcasting
  • Macam Macam Angle Pengambilan Gambar

    Kali ini dra bakal coba sharing tentang berbagai macam sudut pandang berdasarkan posisi kamera terhadap subjek. Angle adalah sudut pengambilan gambar. Istilah angle ini berlaku baik dalam pengambilan gambar foto maupun video. Penentuan angle secara tepat akan menghasilkan shot yang baik. Angle dapat mempengaruhi emosi dan psikologi penonton, karena shot yang dihasilkan bisa bersifat obyektif, subyektif, atau merupakan sudut pandang tokoh dalam film?
    Ada tiga macam jenis angle Berdasarkan ketinggian kamera dari subyek yaitu :
  • Normal angle
  • High Angle
  • Low Angle
  • Bird Eye
  • Frog Eye
Normal Angle atau Eye level. Ini adalah sudut standar atau normal. Pada sudut ini, kamera diletakkan sejajar dengan objek. Efek yang ditimbulkan dari sudut pandang ini adalah pandangan normal atau seperti kita melihat langsung ke objek dengan mata kita.
sumber : http://violetra23.blogspot.com/2012/01/macam-macam-angle-pengambilan-gambar.htmlhttp://violetra23.blogspot.com/2012/01/macam-macam-angle-pengambilan-gambar.html
High Angle. Istilah ini dipakai ketika kita mengambil gambar dari sudut tinggi. Letak kamera lebih tinggi dari pada objek sehingga kamera menunduk kebawah. Angle ini menimbulkan efek kecil atau luas.(bila pada model, maka wajh akan tampak lebar


Low angle . Istilah ini dipakai ketika kita mengamnbil gambar dari sudut rendah. Letak kamera berada dibawah objek (point of interest). Efek yang ditimbulkan dari sudut pandang ini adalah kesan besar atau raksasa. Teman-teman pasti inget kan film ultraman waktu kita kecil dulu ? yah… untuk mendapatkan efek membesar menjadi raksasa seringkali digunakan trik kamera ini. Juga pada gedung-gedung agar terlihat lebih megah maka biasanya sudut low angle sering jadi favorit para fotografer
 
Bird eye . Istilah ini dipakai ketika kita mengamnbil gambar dari sudut super tinggi dan jarak jauh. biasanya dipakai ketika ingin mendapatkan efek keramaian (keramaian di pasar misalnya) atau luas (gurun). untuk mendapatkan gambar seperti ini kita perlu berada di tempat yang tinggi (puncak gunung, bukit) atau bila dalam vidio biasa mekakai helycopter atau jimmy jeep. efek ini disebut bird eye karna gambar yang di dapat seperti penglihatan burung ketika terbang diangkasa

Frog eye . Istilah ini dipakai ketika kita mengamnbil gambar dari super super rendah dan jarak dekat. biasanya dipakai ketika ingin mengesankan megah atau besar (misal ketika kita memotret bangunan tinggi dari bawah). masing inget film ultraman kan ? ya… untuk mengesankan ultraman berubah menjadi raksasa maka kameraman menggunakan angle ini. Disebut frog eye karena dengan sudut ini maka seperti penglihatan seekor katak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar